Selasa, 13 April 2010

Pangeran Hati

14 Februari 2010 awal perasaan ini menjadi miliknya. Tak penah terpikir olehku akan bersama dengan dia dalam 1 ikatan cinta kasih yang sungguh indah hingga saat ini. Awalnya hanya ingin berteman namun entah mengapa rasa ini semakin lama semakin tak dapat aku bohongin bahwa sesungguhnya aku jatuh cinta padanya dan jujur saja aku tak ingin kehilangan dia. Tanpa ragu aku katakan padnaya kalau aku sayang dia sebagaimana dia juga sayang padaku. Yohanes Novi Dwi Atmojo, kau curi semua perasaanku dan kau buat aku jatuh cinta pada pandangan dan perkenalan pertama kita yang sungguh indah. Kau isi tiap langkahku dengan kasih sayangmu dan kau temani aku dalam kepenatan hari-hariku. Sungguh kau telah sita semua hati dan perasaanku. AKU SAYANG KAMU....

Walau kita saat ini jauh tapi aku berharap dalam waktu dekat ini kita udah bisa ketemu lagi. Aku merindukanmu sama seperti kau rindukan aku. Aku masih disini untuk menantimu Kasih... Jangan pernah berpikir aku tak merindukanmu karna aku sangat merindukanmu lebih dari apa yang kau tau sayang. Rasanya ku tak sanggup jika harus jauh darimu, ku ingin selalu lekat denganmu dan sumpah aku tak sanggup jika aku harus kehilangan dirimu. Kau segalanya bagiku dan kau topang aku ketika aku mulai jatuh.... Tuhan tetap 1 kan hati kami dalam ikatan cinta ini, jangan pisahkan kami Tuhan biarkan maut yang menjadi pemisah kami. Dia sungguh berarti bagiku Tuhan, aku mencintainya dan tak ingin kehilangannya Tuhan. Dia diam saja aku tak dapat bangkit apalagi jika kehilangannya Tuhan.

Tuhan yang sudah pertemukan kami dalam indahnya cinta kasih dan biarlah kami juga terpisah dalam indahnya ikatakan cinta kasih kami Tuhan. Jika boleh meminta jangan biarkan aku jauh darinya Tuhan karna aku tak sanggup. Aku terlalu mencintainya dan tak dapat berpaling darinya. Tapi jangan biarkan aku terlalu mencintainya melebihi cintaku padaMu Tuhan. Ku juga tetap ingin tak ada yang melebihi cintaku padaMu dan begitu juga dia Tuhan. Tetap jaga dan pelihara cinta kasih kami ini Tuhan hingga mata tertutup untuk selamanya. Ku ingin dia yang terakhir dalam kisah cintaku Tuhan bukan yang lain. Aku dan dia memiliki tujuan yang sama dan 1 hal yang aku syukuri adalah tentang kerinduanku untuk sekolahin adikku Samuel dan dia berpikiran sama denganku Tuhan dan banyak hal yang sama dalam hal tujuan hidup Tuhan yang selama ini aku rindukan. Jangan pisahkan aku dari dia Tuhan, ku ingin ada bersama dia dan cintanya di sisa usiaku dan sampai mataku tak kan terbuka lagi untuk melihat indahnya dunia ini. Satukan kami Tuhan untuk selamanya....

Jumat, 12 Februari 2010

Apa yang Harus Aku Lakukan

Aku tak tau lagi kenapa ini semua harus terjadi padaku. Rasanya semua tak adil bagiku. Dia beri janji-jani manis padaku tapi apa buktinya??? Dia malah mempermainkan perasaanku selama ini. "Sayang, yakinlah sayang dan cintaku hanya untukmu bukan untuk yang lain dan secepat mungkin aku akan datang dengan membawa bukti cintaku padamu. Kita akan hidup bersama selamanya dan hanya maut saja yang bisa memisahkan kita," itu surat terakhir yang aku terima darinya sebelum dia pergi ke negri yang jauh untuk beberapa waktu. Lama aku menunggu kabar darinya, namun apa yang aku dapatkan? Penantianku sia-sia belaka... Jangankan surat menanya kabarku pun dia tidak, aku hampir putus asa tapi apa dayaku? Aku percaya padanya karna memang aku sangat mencintainya. Ingin ku menyusulnya tapi apa dayaku? Dia tak katakan padaku dia berada dimana. "Kasih tau kah kau betapa aku mencintai dan selalu menantimu?" pertanyaan yang tiada pernah kan terjawab karna dia menghilang begitu saja bak ditelan bumi. "Kasih, sudahlah mungkin dia bukan jodohmu," keluargaku pun mulai menggoyahkan hatiku dengan kata-kata ini, "Tidak Bu, aku akan tetap menunggu dan menunggu dia. Aku yakin dia bukan melupakan aku, hanya saja dia barangkali sibuk," hiburku walau aku mulai cemas akan kebenaran kata-kata mereka "Kalau memang dia cinta, tak mungkin dia tidak memberi kabar padamu Kasih," sambung Ayahku. Aku hanya bisa terdiam dengan semua ini.

"Kak Kasihhhh!!!" panggil Seruni Adik Hendar kekasih hatiku, "Ada apa Ni?" tanyaku dan ku berharap ada sepucuk surat buatku dari Hendar. "Kakak, mau kemana? Apakah ada kabar dari Bang Hendar untuk Kakak?" jantungku semakin tidak karuan mendengar pertanyaan Seruni. "Aku tidak menerima kabar apa-apa dari Hendar Ni. Aku pikir kau memanggil aku untuk memberikan kabar tentang keberadaan Hendar," jawabku "Aku pikir Hendar memberi kabar pada Kakak. Sejak dia pergi 3 bulan lalu hingga saat ini dia belum memberi kabar Kak," hatiku terenyuh mendengarnya, "Hendar, kamu dimana Sayang? Tak taukah kau betapa aku merindukan dirimu," "Kak... Kak Kasih!!!" panggil Seruni "Apa yang Kakak pikirkan?" "Akh tak ada Ni, aku pulang duluan yah! Salam untuk Ibu dan Ayahmu yah!" pamitku "Baiklah Kak, Kakak tampaknya sedang galau, Kakak beristirahatlah dahulu. Akan aku sampaikan salam Kakak pada mereka," jawabnya.

Aku mulai sedikit goyah dengan tak adanya kabar dari Hendar, tak jarang ada pria yang datang mencoba menghampiriku namun hatiku hanya untuk Hendar. Keluargaku cemas melihat keadaanku yang seperti ini. Keluarga Hendar juga, namun apa dayaku? Aku masih sangat mencintai Hendar

Bersambung..........

Sabtu, 09 Januari 2010

Andaikan saja waktu dapat kuputar kembali... tak kan aku lepaskan dia dari hidupku. Belasan tahun sudah aku terpisah tanpa komunikasi dengannya dan tiap saat aku merindukannya dan kadang kala aku menangis menahan rindu di dada. Namun ketika aku temukan dia, ternyata dia udah ada yang punya. Sempat terucap janji manis kan bersama selamanya, namun semuanya berubah dalam hitungan hari... dia memilih kekasihnya dan mengacuhkan aku. Saat ku bertatap muka dengannya dia katakan bahwa aku datang terlambat, kenapa aku datang disaat dia telah berjanji sehidup semati dengan yang lain...

Sakit... Perih... Namun apa yang harus aku lakukan???? Aku hanya bisa mendengar rencana pernikahannya saja, rasanya tak ada jalan bagiku untuk dapat memilikinya lagi... Tuhan, sesakit inikah yang akan aku terima??? Apa aku tak dapat memilikinya lagi seperti dulu???

Ini untuk kedua kalinya aku akan menelan pahitnya cinta kala cintaku bersemi...

Dulu, Donal hadir dalam hidupku, isi setiap kepenatan hari-hariku... Dia begitu perhatian namun dia tak pernah mau ungkapkan cintanya padaku... Hanya bisa katakan "Iban, Miss U" tapi apa jadinya??? Dia menikah dengan gadis lain yang jauh lebih agresif dariku... Dia kini jauh dariku... Aku gak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa tersenyum getir ketika dia inginkan aku hadir di pernikahnnya. Hatiku menangis... Apakah kali ini juga aku harus merelakannya dengan gadis lain bersanding di pelaminan????

Aku gak kuat... ku coba untuk tegar namun aku tak kuasa menahan gejolak di hati bahwa aku tak rela.... Tuhan, tolong aku.... Biarkan aku tetap mencintainya Tuhan, aku gak mau dia menjadi milik orang lain... Persatukan kami kembali Tuhan.... Kembalikan keceriaan hari-hari kami yang dulu Tuhan kala kami masih bersama... Dia milikku dan aku miliknya....

(from someone, to someone)